NASIONAL

Presiden Jokowi Klaim Angka Stunting Turun 21,5 Persen

"Target 14 persen bukan pekerjaan mudah..."

Hoirunnisa

Presiden Jokowi Klaim Angka Stunting Turun 21,5 Persen
Ilustrasi stunting pada balita.

KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo mengeklaim angka stunting di Indonesia turun hingga 21,5 persen pada akhir 2023. Jokowi menyebut sejak 2013 angka stunting melesat tinggi hingga 37,6 persen.

Kata dia, capaian ini merupakan kerja keras semua pihak meski masih terbayang target pencapaian stunting di tahun ini. Hal itu disampaikannya dalam Rapat Kerja Kesehatan Nasional Kemenkes RI, Rabu, 24 April 2024.

"Iya, sudah turun (angka stunting) dari 10 tahun yang lalu 37,6 persen, turun kemarin akhir tahun di 21,5 persen. Tahun ini (targetnya) 14 persen, tapi saya hitung-hitung ternyata juga enggak mudah, tapi enggak tahu kalau dalam kesempatan setahun ini ini bisa kita capai 14 persen, karena ini pekerjaannya harus terintegrasi," ujar Jokowi Rapat Kerja Kesehatan Nasional Kemenkes RI, Rabu (24/4/2024).

Target 14 Persen

Presiden Joko Widodo mengakui target 14 persen bukan pekerjaan mudah, sebab perlu upaya mengoordinasi berbagai kementerian.

"Memang target kita 14 persen memang sangat ambisius tapi kalau enggak gitu, kita enggak akan kerja keras untuk mencapai itu," kata Jokowi

Jokowi menilai, lompatan mencapai 21,5 persen perlu diapresiasi. Jokowi optimistis kerja keras selama satu satu tahun ke depan akan mencapai target 14 persen di akhir tahun.

Presiden mengingatkan, untuk mencapai Indonesia Emas di masa depan, harus melahirkan generasi yang sehat juga cerdas.

Menyasar Calon Pengantin

Sebelumnya, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melaporkan jumlah risiko kasus stunting menurun di 2023. Kasus stunting per kelompok sasaran sebanyak 28.675 kasus per November 2023.

Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak, Irma Ardiana mengatakan jumlah ini menurun dari tahun sebelumnya yang sebanyak 527 ribuan kasus. Data ini menjadi bukti penurunan risiko stunting melalui kelompok sasaran.

"Pendekatan kita sepakat bahwa kita tidak mencari atau fokus pada balita yang sudah stunting, tetapi kita juga melihat ke hulunya termasuk calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas dan balita balita yang dia berisiko," ujar Irma Ardiana dalam kick off audit stunting dikutip dari kanal YouTube BKKBN, Selasa, (16/1/2024)

Baca juga:

Editor: Sindu

  • Stunting
  • Tengkes
  • Kemenkes
  • Jokowi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!